MEDIA
PEMBELAJARAN
A.
Pengertian
Media Pembelajaran
Kata
media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Gerlach & Ely (1971)
mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,
materi atau kejadian yang membangun kondisi yang
membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya
komunikasi dari pengirim menuju penerima (Heinich et.al., 1996). Media
merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari
komunikator menuju komunikan ( criticos, 1996 ).
Sementara itu Gagne and Briggs (1975) secara implisit mengatakan
bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi pembelajaran yang terdiri dari antara lain buku,
tape-recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide, foto, gambar,
grafik, televisi, dan computer. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber
belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan
peserta didik yang dapat merangsang peserta didik untuk belajar.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses
pembelajaran merupakan proses komunikasi. Jadi, media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan
pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan
perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.
B.
Manfaat
Media Pembelajaran
Fungsi media pembelajaran diantaranya:
1. memperjelas dan memperkaya/ melengkapi informasi yang diberikan
secara verbal
2. meningkatkan motivasi dan perhatian siswa untuk belajar
3. meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyampaian informasi
4. menambah variasi penyajian materi, pemilihan media yang tepat
akan menimbulkan semangat, gairah, dan mencegah kebosanan siswa untuk belajar;
kemudahan materi untuk dicerna dan lebuh membekas, sehingga tidak mudah
dilupakan siswa
5. memberikan pengalaman yang lebih konkrit bagi hal yang mungkin
abstrak
6. meningkatkan keingintahuan (curiousity) siswa; memberikan
stimulus dan mendorong respon siswa.
Nuryani dkk (2003: 142-153)
mengemukakan manfaat penggunaan media dalam proses pembelajaran sebagai berikut
:
1)
Media
dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki peserta didik. Latar
belakang kehidupan keluarga dan lingkungan masyarakat menentukan pengalaman
yang dimiliki peserta didik.
2)
Media
dapat mengatasi keterbatasan ruang, misalnya untuk menampilkan obyek yang
terlalu besar untuk dihadirkan ke dalam ruang kelas. Contohnya binatang besar
dapat dijelaskan dengan menggunakan media pembelajaran seperti foto, slide,
gambar, model, televisi, computer dan sebagainya.
3)
Media
dapat mengatasi obyek yang terlalu kecil, yang tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang. Misalnya atom, molekul, sel, dan bakteri dapat diperjelas dengan
menggunakan media seperti mikroskop, lup, model, gambar, dan sebagainya.
4)
Media
dapat mengatasi gerakan yang terlalu lambat atau terlalu cepat dengan
menggunakan film, film slide, TV dan video.
5)
Media
dapat menjelaskan hal-hal yang terlalu kompleks dan terlalu rumit untuk
diamati. Seperti sistem aliran darah, cara kerja otak, sistem listrik pada
pesawat terbang dapat dijelaskan dengan menggunakan media film, film slide, televisi,
video, gambar, foto, computer dan sebagainya.
6)
Media
dapat menjelaskan peristiwa alam, seperti mekarnya bunga, gerhana, tornado, dan
sebagainya.
7)
Media
memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara peserta didik dengan
lingkungan dan masyarakat secara alami.
8)
Media
menghasilkan keseragaman pengamatan siswa terhadap sesuatu.
9)
Media
dapat menanamkan konsep dasar yang konkrit dan realitas.
10)
Media
dapat membangkitkan keinginan dan minat belajar yang baru, serta membangkitkan
motivasi dan merangsang kegiatan siswa.
Menurut
Smaldino et al (2012: 14) mengungkapkan bahwa secara umum pemanfaatan teknologi
dan media bagi guru yaitu sebagai dukungan dalam proses pembelajaran, di sisi
lain jika pembelajaran berpusat pada peserta didik, maka peserta didik
merupakan pengguna teknologi dan media.
Berdasarkan
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat media pembelajaran sebagai
berikut:
a)
Memperjelas
penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata
tertulis atau lisan belaka).
b)
Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya:
·
Obyek
yang terlalu besar, bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film,
gambar video, atau model gambar.
·
Obyek
yang kecil, dibantu dengan proyektor mikro, film slide, film, gambar video atau
gambar.
·
Gerak
yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse,
high-speed photography atau slow motion playback video.
·
kejadian
atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman
film, video, firn slide, foto maupun secara verbal.
·
Untuk
yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan
model,diagramdanlain-lain.
·
Konsep yang terlalu luas (gunung
berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat divisualkan dalam bentuk film,
film bingkai (slide), gambar, video.
c) Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan
bervariasi dapat diatasi sikap pasif siswa. Dalam hal ini media pembelajaran
berguna untuk:
§
Menimbulkan
kegairahan belajar.
§
Memungkinkan
interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungannya.
§ Memungkinkan peserta didik belajar sendiri menurut kemampuan dan
minatnya.
d) Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan
lingkungan dan latar belakang keluarga yang berbeda, sedangkan kurikulum dan
materi pelajaran ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru akan banyak
mengalami kesulitan bilamana semuanya diatasi sendiri. Masalah ini dapat
diatasi dengan media pembelajaran, yaitu dengan kemampuannya dalam:
ü
Memberikan
perangsang yang sama
ü
Mempersamakan
pengalaman
ü
Menimbulkan
persepsi yangsama.
C.
Jenis-jenisMediPembelajaran
Anderson (1976) menggolongkan menjadi 10 media, yaitu:
Anderson (1976) menggolongkan menjadi 10 media, yaitu:
v Audio, contoh: kaset audio, siaran radio, CD, telepon.
v Cetak, contoh: buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar.
v Audio-cetak, contoh: kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis.
v Proyeksi visual diam, contoh : Overhead transparansi (OHT), film
bingkai (slide).
v Proyeksi audio visual diam, contoh: film bingkai slide bersuara.
v Visual gerak, contoh: film bisu.
v Audio visual gerak, contoh: film gerak bersuara, Video/VCD,
Televisi.
v Obyek fisik, contoh: benda nyata, model, spesimen .
v Manusia dan lingkungan, contoh: guru, pustakawan, laboran.
v Komputer,contoh: CAI
Schramm
(1985) menggolongkan media berdasarkan kompleksnya suara, yaitu:
1. Media kompleks (film, TV, Video/VCD,)
2. Media sederhana (slide, audio, transparansi, teks).
Selain
itu menggolongkan media berdasarkan jangkauannya, yaitu:
1. media masal (liputannya luas dan serentak / radio, televisi),
2. media kelompok (liputannya seluas ruangan / kaset audio, video,
OHP, slide, dll).
3. media individual (untuk perorangan / buku teks, telepon, CAI).
Smaldino,
Lowther, & Russell (2011: 7) mengelompokkan media menjadi enam kategori
dasar media adalah teks, audio, visual, video, perekayasa (manipulative)
benda-benda, dan orang-orang.Berikutinipenjelasandarimasing-masingkategori:
Teks merupakan karakter alfanumerik yang mungkin ditampilkan dalam format apapun-buku, poster, papan tulis, layar komputer, dan sebagainya.
Audio mencakup apa saja yang anda bisa dengar-suara orang, musik, suara mekanis (deru mesin mobil), suara berisik, dan sebagainya. Suara-suara tersebut bisa langsung terdengar atau direkam.
Visual rutin digunakan untuk memicu belajar.
Visual meliputi diagram pada sebuah poster, gambar pada sebuah papan tulis
putih, foto, gambar pada sebuah buku, kartun, dan sebagainya.
Video
merupakan media yang menampilkan gerakan, termasuk DVD, rekaman video,animasi
computer dan sebagainya.
bersifat tiga dimensi dan bisa disentuh dan dipegang oleh para siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar